Silenced, di Balik Tembok Pelecehan Seksual
Luka di tubuh akan membaik dan sembuhApa reaksimu jika mendengar ada anak difabel diperkosa? Sedih? Marah?
Tapi luka di dalam hati membekas
Dan siap berdarah kembali
Pastinya ya? Apalagi jika anak tersebut tuna netra, dan pelakunya adalah guru/kepala sekolah yang seharusnya jadi pengayom mereka. Film Korea “Silenced” berkisah tentang peristiwa tersebut. Saya tertarik menonton sesudah Jang Han Sol membahasnya, melalui channel You Tube miliknya, Korea Reomit.
Menurut penuturan Han Sol, “Silenced” dibuat berdasar kisah nyata yang terjadi di sekolah tuna rungu di Gwangju, Korea Selatan. Kemudian Kong Ji-Young membuat novelnya yang diberi judul “Dokani” dan terbit pada tahun 2009.
Saat liburan dari wamil , aktor Gong Yoo membaca novel “Dokani” dan tergerak memvisualisasikannya. Pada saat itu kejahatan seksual masuk ranah perdata bukan pidana. Pelaku yang berhasil diseret ke pengadilan hanya mendapat hukuman ringan, bahkan bisa bebas jika pihak keluarga sepakat untuk damai.
Seperti dalam kasus kejahatan seksual di sekolah tuna rungu di Gwangju, pelakunya kembali bekerja sebagai kepala sekolah dan guru, seolah tak pernah terjadi apa-apa
Banyak orang meremehkan kasus pelecehan seksual, karena lukanya tak nampak. Dalam salah satu unggahannya Han Sol juga berkisah tentang anak anak perempuan yang diperkosa saat masih berusia 9 tahun.
Ketika beranjak dewasa, sang korban mengalami skizofrenia dan tak mampu berhubungan badan dengan suaminya. Situasi yang menekan bertambah ketika dia berinisiatif melaporkan peristiwa tersebut, namun diabaikan pihak kepolisian. Akhirnya nggak tahan, dia membeli pisau dan membunuh pemerkosanya.
Baca juga:
The Uncanny Counter, Kisah 4 Sekawan Penangkap Roh Jahat
Stranger 2, Misteri Hilangnya Seorang Jaksa Oportunis
Gong Yoo sebagai Kang In Ho.
Istrinya meninggal dunia, Kang In Ho harus menitipkan anaknya yang sakit-sakitan ke ibunya.
Berkat rekomendasi profesornya, Kang In Ho hmendapat pekerjaan sebagai guru mata pelajaran menggambar di SLB Ja Ae, profesi yang diharapkan dapat membantu masa depannya. Berkarir dan tidak lagi bergantung pada ibunya.
Sayang, kenyataan tak semulus harapan. SLB Ja Ae ternyata sarang predator anak, putra maupun putri. Kepala sekolah dan para guru menggunakan kelemahan anak-anak difabel untuk memuaskan nafsu bejat mereka.
Kang In Ho di persimpangan jalan, dia mendapat 2 opsi. Mengabaikan semua yang dilihatnya dan mendapat kedudukan yang menjanjikan di salah satu sekolah Seoul. Atau terus berjuang.
Kang In Ho memilih opsi ke-2, dia tak bisa membiarkan begitu saja kejahatan yang menimpa anak-anak. Bagaimana dia bisa menjadi ayah yang baik jika tak berani bersikap?
Jung Yu-Mi sebagai Seo Yoo Jin
Aktivis HAM yang kesehariannya memburu para pelaku kekerasan dalam rumah tangga. Berkat kemampuan interogasi Seo Jin, Kang In Ho berrhasil membuka tabir kejahatan yang telah berlangsung lama di SLB Ja Ae.
Berkat jasa Seo Yoo Jin pula, anak-anak korban pelecehan seksual SLB Ja Ae direhabilitasi dan merasa dihargai seperti anak-anak lainnya.
Sinopsis Film Korea Silenced
Hal yang terbaik dan terindah di duniaLama menganggur, membuat Kang In Ho sangat antusias berangkat dari Seoul ke Mu Jin, untuk menjadi guru mata pelajaran menggambar di sekolah luar biasa Ja Ae, sesuai rekomendasi Profesor Gim.
Bukanlah yang dapat dilihat dan disentuh
Melainkan yang bisa dirasakan hati (Helen Keller)
SLB Ja Ae merupakan sekolah anak-anak tuna rungu, sehingga Kang In Ho mempersiapkan diri dengan ketrampilan bahasa isyarat.
Perjalanannya sempat terganggu ketika tanpa sengaja kendaraan Kang In Ho menabrak seekor rusa. Belum sempat diperbaiki, kendaraan Kang In Ho tertabrak kendaraan Seo Yoo-Jin, seorang aktivis HAM yang mabuk.
Namun yang paling mengganggu adalah lingkungan kerjanya di SLB Ja Ae. Dimulai dari keharusan Kang In Ho membayar dana pengembangan sekolah yang mencapai 50 juta won, suara-suara yang aneh, hingga guru yang tega menyiksa murid sampai berdarah-darah.
Dana pengembangan sekolah berhasil dibayar ibunya dengan menjual rumah. Sedangkan suara aneh menjadi pembuka tabir misteri kejahatan yang telah berlangsung lama di SLB Ja Ae.
Rupanya kepala sekolah dan guru menggunakan kelemahan murid-murid SLB Ja Ae untuk memperkosa mereka. Toh mereka tak mampu berbicara. Andai mengadu pun, dengan lihai pihak sekolah berkelit bahwa anak-anak tuna netra memang “aneh”.
Murid yang miskin.dan cacat mental menjadi santapan empuk. Kepala sekolah dengan saudara kembarnya, kepala administrasi SLB Ja Ae gemar memuaskan nafsu pada anak-anak perempuan. Sedangkan guru Park Bo-Hyun memangsa anak-anak laki.
Kang In Ho menguak misteri saat membantu seorang anak perempuan, Jin Yoo Ri yang disangkanya akan meloncat dari ketinggian. Ternyata Yoo Ri risau melihat sahabatnya, Gim Yeon Doo disiksa kepala asrama, yang memasukkan kepala Yeon Doo ke dalam mesin cuci.
Beruntung Kang In Ho mengenal Seo Yoo-Jin, aktivis HAM yang segera membantu Kang In Ho membawa Yeon Doo ke rumah sakit, sekaligus menginterogasinya dengan halus. Bersama teamnya, Seo Yoo Jin merekam kesaksian Yeon Doo.
Ternyata tak mudah. Pemerintah setempat dan dinas pendidikan bergeming atas laporan Seo Yoo Jin. Termasuk kepolisian yang telah disuap Kepala SLB Ja Ae.
Bahkan ketika hasil wawancara disiarkan televisi, sulit sekali menjerat Kepala SLB Ja Ae beserta antek-anteknya. Penyebabnya, Kepala SLB Ja Ae merupakan warga terhormat kota Mu Jin. Selain menjabat sebagai penatua Gereja Mu Jin, Kepala SLB Ja Ae pernah mendapat penghargaan dari Gubernur.
Perjuangan bertambah sulit ketika istri Kepala SLB Ja Ae, kerabat serta jemaah gereja Mu Jin melakukan aksi menolak kesaksian para korban, serta membungkam mulut keluarga korban.
Sehingga walau Kang In Ho dan Seo Yoo Jin telah berjuang dengan gigih, para murid SLB Ja Ae korban kebejatan berhasil memberi kesaksian dengan cemerlang, keadilan belum berpihak pada mereka.
Review Film Korea Silenced
Alasan kita berjuang begitu kerasTerlarang untuk penonton di bawah umur, karena bakal merinding seram. Padahal seperti kata Han Sol, hanya setengah dari isi novel yang disajikan film “Silenced”. Dan novel cuma berkisah setengah dari kejadian nyata.
Bukanlah untuk mengubah dunia
Melainkan untuk tidak membiarkan dunia mengubahmu
Patut diacungi jempol bahwa tanpa adegan vulgar, film “Silenced” mampu memvisualisasikan kejadian demi kejadian dengan sangat baik. Saya tak habis pikir bagaimana para aktris cilik, Kim Hyun Soo, Jung In Seo dan Baek Seung Hwan bisa berakting sebagus itu
Ada adegan celana dalam mereka dicopot, serta ketika mereka harus bersaksi celana dalamnya dilepas pemerkosa. Bikin geram, sekaligus salut dengan akting mereka.
Ini film memang juara. Sejak awal penonton sudah mencium aroma misteri. Kang In Ho yang berangkat ke Mu Jin dan menabrak rusa, dipadukan dengan peristiwa bunuh diri adiknya Jeon Min Su.
Kisah dibangun runtut semakin lama semakin membuat sesak hati penonton. Tak heran, seperti kata Han Sol, ada penonton yang melempar sepatu ke layar bioskop saking marahnya.
Gak hanya plot yang padat dan berhasil memukau penonton, aktor dan aktrisnya pun kawakan semua. Gong Yoo sih udah nggak usah dipuji lah ya? Jika akting nya jelek, barulah penonton heran. 😊😊
Pemeran pendukung seperti Jang Gwang sebagai Kepala SLB Ja Ae dan saudara kembarnya, huhuhu bagus banget. Juga Kim Min-Sang sebagai pak guru cabul Park Bo-Hyu.
Sampai lelah saya mencari kelemahan film ini. Sinematografinya juga keren. Tak berlebihan klaim Jang Han Sol yang bilang, selama 4 hari penayangannya di Korea Selatan, film “Silenced” berhasil meraup 910 ribu penonton.
Banyak ya, karena jumlah penduduk Korea Selatan hanya 50 jutaan, sebanyak penduduk provinsi Jawa Barat.
Jika mau cari celah kritikan, itu adalah Gong Yoo yang masih muda banget di sini. 😀😀Maklum 10 tahun lampau. Aktris cilik Kim Hyun Soo sudah menjadi dara cantik dan bermain sebagai Bae Ro Na dalam drama Korea “Penthouse”.
Yang pasti, Gong Yoo cerdas mengendus ide film yang bagus. Terbukti “Silenced” sukses menggondol banyak penghargaan dan diputar di beberapa festival film.
Baca juga:
Penthouse, Kisah Halu yang Penuh Teriakan Kemarahan
Partners for Justice 2, Psikopatnya Dokter yang Ganteng
Film Festivals
- 2012 (14th) Udine Far East Film - April 20-April 28, 2012 *European Premiere
- 2012 (16th) Fantasia Film Festival - July 19-August 9, 2012 *Quebec Premiere
- 2012 (3rd) Korean Film Festival in Australia - August 22-September 30, 2012 - K Mystery
- 2012 (7th) Korean Film Festival In Paris - October 30-November 6, 2012 - Landscape
Awards
- Black Dragon Audience Award - 2012 (14th) Udine Far East Film - April 20-April 28, 2012
- Audience Award - 2012 (14th) Udine Far East Film - April 20-April 28, 2012
- Best Music - 2011 (32nd) Blue Dragon Film Awards - November 25, 2011
- Best Film - 2011 (3rd) KOFRA Film Awards Ceremony - January 31, 2012
Profile (sumber: asianwiki.com)
Movie: Silenced (English title) / Crucible (literal title)
Revised romanization: Dokani
Hangul: 도가니
Director: Hwang Dong-Hyuk
Writer: Kong Ji-Young (novel), Hwang Dong-Hyuk
Producer: Uhm Yong-Hun, Bae Jeong Min, Na Byung-Joon
Cinematographer: Kim Ji-yong
Release Date: September 22, 2011
Runtime: 125 min.
Genre: Drama / Based on True Story / Law / Disability / Best Film-Movie of the Year
Distributor: CJ Entertainment
Language: Korean
Country: South Korea
Duh mba aku malah emosi jadinya baca ini kisah hikss, bagaimana nasib anak2 SLB kalau ternyata guru dan kepseknya jahat bgt gunain kelemahan muridnya utk sebuah NAFSU. Benar2 tidak manusiawi. huuuuh kesel kan
ReplyDeletepantas ya mba filmnya banyak dapat awards, aku jd pengen nnton
Dengan melalui tayangan bisa membuka khasanah apa yang sebenarnya terjadi, sehingga hukum dapat ditegakkan
DeleteGong Yoo punya kepedulian tinggi bgt terhadap kasus ini ya Ambu.
ReplyDeleteSampai dia mengangkat ke layarlebar dan berkiprah jd bintang utamanya juga
ngeri banget kalo baca kasus di Korsel ini
'Silenced'potret fenomena di masyarakat belahan bumi mana pun terjadi, kita jumpai rata-rata korban diam ketika terjadi peristiwa seperti yang terjadi di atas. Baru menyampaikan ke orang terdekat jika 'terpaksa' atau mengalami kemurungan atau perubahan perilaku, itu pun terjadi pada orang normal. Jika di film tersebut terjadi pada anak berkebutuhan khusus akan sulit lagi mengungkapkannya.
ReplyDeleteSaya juga sempat mengulas film ini Mbak. Film yang luar biasa. Tontonan yang bikin kita melek bahwa pada kenyataan masih ada orang yang melakukan kejahatan sexual pada anak-anak dan itu bisa dilindungi oleh hukum. Kesian banget liat anak-anak tunawicara ini memperjuangkan keadilan.
ReplyDeleteActing Gong-yoo di sini keren banget ya. Apalagi saat dia mendekati anak-anak agar mau bercerita dan melindungi mereka mesti dia sendiri sebenarnya sedang dalam kesulitan.
ngeri ya mbak
ReplyDeleteaku mbaca sinopsisnya aja ngeri ngeri pedih
apalagi nonton filmnya
apalagi mbaca novelnya
salut buat para pejuang dan pembela adik-adik tuna rungu yg mengalami kekerasan seksual
Pengem nonton film ini jadinya. Gregetan lah jelas kalo ada orang² difabel yg diperkosa juga dilecehkan scr seksual. Yg merkosa pun ternyata orang² yg memdapat kepercayaan u.mengampu orang2 difabel tersebut. Kejaaaam.
ReplyDeleteKalau sudah mengangkat ke layar lebar dari kisah nyata ataupun novel, biasanya memang berkesan filmnya. Tentunya ini film bakal membuka wawasan, bahwa predator anak ada dimana² yang perlu diwaspadai
ReplyDeletePantesan sampai ada yang lempar sepatu ke layar, saya aja yang baca ikut geram
ReplyDeleteEnggak kebayang jika ini hanya setengah dari isi novel yang disajikan film “Silenced”. Dan novel cuma berkisah setengah dari kejadian nyata. Terus kejadian nyatanya sebejat apa..Huwaaaa!
Saya gak sanggup nonton film ini, Mba. Hatiku menangis melihat anak-anak yang dilecehkan, huhuhu. Entah kapan bisa melanjutkan menonton filmnya lagi
ReplyDeleteFenomena penyimpangan dan kekerasan seperti yang digambarkan dalam review sangat jelas jika terjadi pada disabilitas akan sangat rentan dan membuat buruk tekanan yang dialami sebagai pribadi.
ReplyDeleteSiang ambu,membaca review film Silenced sedih,ingin merangkul para korban & ingin berteriak kok tegaaa...ya berbuat seperti itu dengan anak tuna rungu,memanfaatkan kekurangan mereka untuk nafsu bejat.Film yang bagus ambu,tadi kalau aku ikut nonton pasti gemes & ikut mewek juga
ReplyDeleteBaca reviewnya saja saya emosi, apalagi kalau nonton nih huhuh, gak sanggup nonton namun saya penasaran.
ReplyDeleteUdah masuk list lama, cuma maju mundur nontonnya. Takut ketriggred. Jadi nunggu momen yang pas dan mau menyesuaikan dengan suasana hati dulu. Yang jelas kalau ada Gong Yoo, udah jadi jaminan mutu.
ReplyDeleteAku bisa membayangkan. Membaca sinopsisnya saja aku merasa sangat ngeri. Apalagi menonton filmnya. Padahal film hanya sebagian dari novel. Dan novelpun hanya sebagian dari apa yang terjadi sebenarnya. DUh, betapa mengerikan yang sebenarnya itu.
ReplyDeleteFilm yang dibuat based on true story pasti bagus untuk diikuti. Silenced apalagi. Banyak penghargaan bergengsi yang berhasil diraih menggambarkan kualitas film.
ReplyDeleteBaiklah, aku segera donlot film ini buat sangu weekend ini...
Aku takut ya bacanya, apalagi nontonnya, apalagi kejadian sebenar-benarnya ya, apalagi di Indonesia marah sekali kejadian sejenis ini
ReplyDeletehuftttt sedih akutuh ambu kalo denger ada film tentang kasus kekerasan seksual terhadap anak, asli dimana hati nuraninya sebaga manusia ya kalau sudah seperti itu, jadi pengen nonton deh apalagi ada Gong Yoo ahjusii
ReplyDeleteWah..penasaran sama filmnya Ambu, trus suka sama quote-nya Helen Keller, ibu para difabel. Gak ngebayangin gimana nyatanya ya kalau setengahnya diungkap di film aja udah bikin penonton marah..
ReplyDeleteMeski merasa tidak tega mendengar kisah predator anak yang memanfaatkan kelemahan anak difabel di sebuah sekolah SLB, tapi tetap penasaran juga, pengen menyaksikan keseluruhan jalan ceritanya nih ...
ReplyDeleteBaru setengah isi novel yang difilmkan aja, saya bacanya udah merinding gini, apalagi jika keseluruhan isinya. Apalagi ini diangkat dari kisah nyata.
ReplyDeletemembaca ini saya jadi ingat beberapa waktu lalu nonton berita di TV, ada seorang ibu melapor ke polisi kalau anak perempuannya mengalami pelecehan seksual. Sama polisinya, malah si ibu ini disuruh menangkap sendiri pelakunya.
Jadi pengen nonton juga. Pelecehan pada anak-anak selalu membuat geram emak-emak. Drakor ini pasti memancing emosi banget.
ReplyDeleteMba, ini bukan cuma di film, tapi di dunia nyata. Di Indonesia dan India kasusnya tinggi banget. Deal, aku harus nonton ini. Apalagi yang main Si Akang Gong Yoo.
ReplyDeleteDuh! Saya yang gak di bawah umur aja kayaknya gak bakal kuat nontonnya. Apalagi berdasarkan kisah nyata ya, Mbak? Bisa-bisa saya emosi banget. Kejam banget pelakunya, ya. Hiks!
ReplyDeleteHiks sedih asli Aku mbak, sebel juga iya. Jadi pengem nonton film ini Aku Gregetan pengen tonjok orang-orang yang berani melecehkan para difabel secara seksual. Yg memperkosa pun ternyata orang-orang yg memdapat kepercayaan ya. Hiks
ReplyDeleteDuh kayanya menguras emosi nonton ini, tapi pemainnya keren semua, jadi tertarik hehe, apalagi ada Gong Yoo hihi
ReplyDeleteteriris hatiku menonton film ini. Gak sanggup rasanya untuk melanjutkan menontonnya. Ada emosi yang meledak-ledak di dada ini saat menyaksikan kebejatan pelaku, huhuhu
ReplyDeleteAh ngeri. Naudzubillah min dzaliik. Antara kepo pingin nonton sama ngeri dakuh jadinya, muram banget filmnya.
ReplyDeleteBelum nonton film ini euy..Kalau pun nonton saya gak tahu juga nih bakal sanggup apa nggak secara ceritanya kayaknya bikin miris..
ReplyDeletesuka merasa takut nnton film kekerasan seksual aku mba. tpi review yg mba sampaikan udh lengkap ya mba. makasih udh share info ttg review film ini.
ReplyDeletesedih banget nih ambu sama filmnya, soalnya kerasa banget penderitaan korbannya apalagi pelakunya kemarin-kemarin udah bebas. kebayang takutnya gimana
ReplyDeleteSeperti ada rasa penasaran ya untuk menontonnya tapi tetep aja takut sih terbawa pikiran saat melihat adegan-adegannya. Luar biasa banget seremnya saat ada adegan dilepas celana dan bisa bersaksi juga untuk membuktikan ketika mereka diperkosa.
ReplyDeletedrakor emang bagus-bagus deh ceritanya, setting nya juga nat dan ngena banget gitu, apalagi yang ceritanya masalah sosial gini kepo banget pengen nonton
ReplyDelete